Selamat datang.. Hingar bingar di sekeliling mari diambil hikmahnya, karena keadaan masyarakat akan berubah bila diri kita berubah. Salam hangat!

Saturday, July 9, 2011

Menuju Sholat yang Nikmat



Sholat adalah fasilitas luar biasa yang disediakan bagi manusia, sebagai 'ruangan' suci dan terhormat di mana seorang hamba diijinkan masuk berkomunikasi 'empat mata' dengan Penguasa Langit dan Bumi. 

Sholat adalah media komunikasi yang sah atas dasar panggilanNya kepada manusia untuk menghadapNya di bagian-bagian tertentu dari 24 jam yang dianugerahkan. Hal ini sebagai bentuk pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran kepadaNya, sebagai wujud rasa syukur atas nikmatNya yang besar. 

Sholat adalah perintah Tuhan kepada manusia agar sama tunduknya dengan tunduknya alam semesta. Hal ini agar manusia tidak mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan alam yang patuh kepada perintah Tuhannya, yang kekuatannya luar biasa, kekuatan yang sangat halus hingga yang sangat besar. Tuhan pun banyak menghadirkan unsur alam dalam memberikan perintah sholat kepada manusia, misalnya sholat pada posisi tertentu matahari terhadap manusia, berwudlu menggunakan air atau debu. Sholat berarti meleburkan diri ke dalam kesatuan alam semesta yang senantiasa bertauhid kepadaNya.

Dengan sholat yang benar, seorang hamba menjalin hubungan yang baik kepada Penciptanya sehingga wajarlah apabila ia mendapatkan perhatian yang lebih dari sebelumnya, pertolongan yang lebih, petunjuk yang lebih, kasih sayang yang lebih, kesadaran yang lebih, kecintaan kepadaNya yang lebih, dan berbagai kemuliaan diri lainnya. 



*
**
***
**
*
  

Sholat mengandung ucapan dan gerakan ketertundukan sekaligus doa sesuai bimbinganNya. Doa dalam sholat di antaranya terdapat pada bacaan Al Fatihah: 


"Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan." 
"Tunjukilah kami jalan yang lurus,"
"Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

pada bacaan duduk di antara 2 sujud :
 
Rabbighfirlii (ampuni aku)
Warhamnii (sayangi aku)
Wajburnii (tutupi aib-aibku)
Warfa’nii (angkat derajatku)
Warzuqnii (beri aku rizki)
Wahdinii (beri aku petunjuk)
Wa’afinii (sehatkan aku)
Wa’fuani (maafkan aku).

dan pada gerakan tahiyyat.

Maka tersirat suatu nalar yang sungguh indah : apabila Alloh membimbing manusia untuk melantunkan doa tersebut, mana mungkin Alloh tidak mengabulkan?




*
**
***
**
*


Sholat bagaikan lift di padang pengembaraan, dan lift itu menjulang ke langit. Dunia ini sejatinya adalah tempat berkelananya manusia yang diciptakanNya, yang kelak pasti akan kembali menghadapNya. Sebuah perjalanan sejati manusia, di mana semuanya dari Alloh dan akan kembali lagi kepada Alloh, dan Dia menciptakan manusia hanya untuk beribadah kepadaNya sehingga sepantasnya manusia melakukan pengembaraan dengan niatan pengabdian kepadaNya. Sebagai lift, manusia yang masuk ke lift itu akan terhubung lagi ke langit untuk mendapatkan pencerahan dan kesadaran dirinya secara utuh.


Sholat bagaikan berada dalam ruang singgasana Raja Alam Semesta. Yaitu Raja yang penuh kasih sayang dan kekuatan, yang pasti menyayangi dan melindungi siapapun yang ikhlas tunduk pada hukumnya yang sempurna, sekaligus sebagai Raja yang telah dan akan terus mengalahkan siapapun yang menentang hukumnya. Peperangannya terus ada di mana saja dan kapan saja, sedangkan kemenanganNya terus menerus terbuktikan. 

Kekalahan dari siapapun yang tidak mau tunduk itu berwujud ketidak-tentraman, ketakutan, ketidakpuasan, kehampaan, kesedihan, kehinaan, keraguan, dan berbagai bentuk ketidak-bahagiaan di dunia, terlebih lagi di akhirat. 

Sedangkan manusia yang bersholat dengan tubuh dan jiwanya, Dia akan menurunkan ke dalam hatinya ketenangan, keberanian, pikiran yang jernih, keyakinan yang benar, dan semua bentuk kebahagiaan hati.


***

Sholat adalah ungkapan jasad yang mendukung keyakinan hati bahwa antara manusia yang tinggal di bumi dengan Pemilik jagad astronomi sesungguhnya amat dekat. Karena Alloh maha besar, melebihi besarnya alam semesta, sehingga kebesarannya itu mampu menjangkau setiap detail benda ataupun kejadian yang terjadi di setiap penjuru ruang bumi dan langit. Meskipun Dia tak terlihat, tapi melalui komunikasi dalam sholat itu kita yakin bahwa pertolongan dan kasih sayangNya amat dekat melebihi kedekatan di antara sesama manusia, karena Alloh mampu menjangkau rahasia dalam hati manusia.

Sholat adalah ruang temu antara dunia materi kepada Alloh yang Maha Ghaib. Pertemuan ini selaras dengan keadaan manusia yang di dirinya bersemayam ruh yang ghaib. Karenanya, sholat akan menguatkan sifat Ruhiyah yang turut membentuk eksistensi manusia. Sholat bagi kita yang awam ibarat oase di padang pasir, di mana ruh mendapatkan 'istana'nya ketika keadaan di luar sholat seringkali menistakannya dengan kesibukan urusan materi. Dalam sholat itu manusia melepaskan urusan duniawi, semata-mata menghadapkan wajah dan pikirannya kepada Yang menguasai ruh, Yang Maha Pengasih dan Penyayang.




*
**
***
**
*


Dalam sholat, manusia meng-kecil-kan arti dunia sekaligus meng-Agung-kan KebesaranNya, menempatkan sesuatu sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Dalam sholat, manusia menitipkan semua masalah duniawi kepadaNya, karena Alloh lah sebaik-baik pengatur segala urusan. Karena itu, pikiran hanya bersandar kepadaNya sembari mengharap pertolongan dan kasih sayang-Nya, selebihnya adalah kepasrahan dan keyakinan bahwa urusan duniawi yang ditinggalkan tak akan menjadi kemudlorotan, justru sebaliknya karena Dia tak akan pernah merugikan hambaNya. 

Dengan menyadari makna yang terkandung dalam sholat dan semua kebaikan yang tak mampu kita pahami semuanya, sholat seharusnya menjadi saat-saat favorit kita. Dikerjakan dengan penuh kenikmatan, kenyamanan, kelembutan, kemesraan, pengharapan, dan ketundukan.

Sholat itu seharusnya menjadi sesuatu yang mudah untuk meraih nilai-nilainya, karena Alloh menghendaki kemudahan bagi hambanya. Menjalani sholat hanyalah meyakini bahwa kita sedang menghadapkan diri kepada Alloh, lalu melakukan setiap gerakan dan bacaan dengan sepenuh hati dan pikiran. Untuk itu kita harus mengerti setiap kata dalam sholat (yang terdiri dari sedikit bacaan saja), lalu mempelajari kandungan makna agar bisa menghayatinya.
Dibanding ahli ibadah, kita mungkin membutuhkan waktu yg lebih lama dalam sholat untuk menghayati setiap bacaan yang belum begitu kita kuasai.


***

Menangis di dalam sholat adalah sebagian akibat dari kekhusyukan ketika membayangkan kebesaranNya, mengharap dalam doa atau menghayati ayat-ayat tertentu. Karena pada dasarnya setiap manusia itu lemah di hadapan Sang Khalik, bagaikan sebutir debu di padang pasir. Tangisan yang Alloh puji adalah tangisan keimanan yang ditujukan benar-benar untukNya, di antaranya penyesalan hamba atas perbuatan di masa lalu yang tidak mengikuti petunjukNya.

Namun terhadap suatu masalah atau urusan dunia, Alloh tidak menginginkan hambanya larut dalam kesedihan saat melakukan sholat. Hamba Alloh seharusnya kuat dan tegar dalam menghadapi masalah dunia yang sesungguhnya sangat kecil jika dibandingkan kekuasaan dan kemurahanNya, karena itu hamba yang melakukan sholat seharusnya melupakan segala bentuk urusan dunia untuk menuju kebesaran Tuhannya.



*
**
***
**
*


Ketika sholat dengan benar, kita mendapat keridloan, kasih sayang dan ampunanNya. Sekaligus juga kita mendapat kekuatan, ketenangan, kesabaran, pencerahan, petunjuk/ jalan keluar, sikap mental positif lain dan terapi kesehatan sebagai bekal yg sangat kuat dalam menghadapi hidup. Selepas sholat, sudah tidak ada lagi kesedihan, kegalauan, ketakutan, kelemahan, kecengengan menghadapi liku-liku hidup. Alloh juga yang akan menuntun langkah kita menghadapi semua urusan sehingga berujung pada sesuatu yang terbaik.

Sholat yang nikmat sebagai awal kedekatan hubungan pribadi kita dengan Alloh, untuk selanjutnya beramaliah di kehidupan sehari-hari mengikuti ajaran yang diperintahkan dan meninggalkan laranganNya. Yaitu ajaran dan larangan baik itu yang menyangkut hubungan kepada Alloh, maupun yang menyangkut hubungan kepada sesama dan lingkungan. Pemenuhan kedua jenis hubungan itu tidak bisa dipisahkan, sebagaimana ruh dan jasad ini menyatu dalam menjalani hidup.

Semoga kita tidak termasuk dalam sindiran Alloh dalam Al-Qur'an sebagai generasi yang menyia-nyiakan sholat, karena banyaknya manfaat yang terdapat dalam sholat. 




***

"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan" (Maryam:59)



wallohu a'lam