Selamat datang.. Hingar bingar di sekeliling mari diambil hikmahnya, karena keadaan masyarakat akan berubah bila diri kita berubah. Salam hangat!

Monday, February 6, 2012

TAUHID - RAHASIA [TERBUKA] KEBAHAGIAAN (1)

Hampir tak bisa terelakkan bahwa kehidupan sehari-hari senantiasa membiasakan indera kita untuk melihat, meraba, mendengar situasi, hawa dan hiruk pikuk perlombaan kemewahan atau perlombaan bisnis/ kekuasaan dari orang-orang di luar kita atau mungkin kita sendiri. Hal ini tentunya jadi ”terapi negatif” bagi hati untuk selalu terobsesi pada tabiat materialistis.

Hati kita yang semula suci, seiring dengan bertambahnya pengalaman inderawi pada hal-hal buruk tadi, apabila tidak dipedulikan dan dikendalikan, dari hari ke hari akan terus terkotori.

Tertutupnya hati oleh kotoran akan menjerumuskan diri pada kepalsuan dan kebinasaan. Karena potensi hati manusia di antaranya adalah kemampuan melihat dengan jernih apa yang nyata bermanfaat bagi kehidupan manusia dan apa yang sia-sia. Sehingga apabila tertutup kotoran, maka kemampuan penglihatan hati akan hilang.

Sedangkan di dalam kitab suci yang disampaikan Muhammad, Alloh menyatakan bahwa dunia sarat dengan permainan dan tipu daya, dan bahwa perlombaan kemewahan yang tak kunjung berakhir bisa menjerumuskan pelakunya kepada siksa jahanam.

Untuk terbebas dari perangkap tipu daya dunia yang mencengkeram alam pikiran, manusia membutuhkan energi pembebasan, dan itu hanya bisa dengan mengembalikan kesadaran akan tujuan hidup yang sejati.



SATU TUJUAN HIDUP

Atas dasar keimanan, alur kehidupan manusia yang sejati adalah :
“Seorang manusia terlahir di bumi karena adanya tiupan Ruh dari sisi Alloh. Lalu di bumi itu manusia bebas berkehendak, tetapi segala tindak tanduknya tidak bisa terlepas dari perhatian, kehendak dan hukum Alloh. Setelah kematiannya manusia akan kembali ke hadirat Alloh untuk menerima keridloan atau kemurkaanNya atas yang telah manusia lakukan.”

Alloh menyatakan bahwa tujuan penciptaan manusia di bumi adalah “hanya untuk beribadah kepadaNya”. Itu merupakan kehendak Alloh, sebagai sebab mendapatkan keridloanNya.

Ibadah mengandung makna pemuliaan dan pengabdian, baik itu dalam ritual maupun non ritual. Ibadah yang terdapat dalam suatu ritual adalah aktivitas khusus pada suatu keadaan tertentu dalam rangka menyembah sang Khalik, sedangkan ibadah yang terdapat dalam non ritual adalah melakukan berbagai aktivitas baik sendirian maupun sosial dengan berlandaskan pemuliaan dan pengabdian kepadaNya. Dalam prakteknya, ibadah tersebut mengikuti tuntunan petunjukNya.

Maka tujuan hidup manusia hanya satu, yaitu hanya untuk mendapat keridloanNya dengan cara menjalankan ibadah hanya kepadaNya. Itulah ketauhidan, keimanan yang murni tanpa bercampur keyakinan yang lain, yang meninggikan kalimat la ilaha illalloh, tak ada sesembahan kecuali Alloh

Ketauhidan ini yang perlu dimasukkan ke dalam kesadaran diri dan dipegang teguh untuk bisa terbebas dari tipu daya dunia.



SEKEPING ALASAN MENGAPA BERIBADAH KEPADA ALLOH

Kehidupan di bumi ini dipenuhi dengan kompleksitas. Dari mulai keberadaan dan sifat materi dan makhluk lingkungan yang terlihat dan tak terlihat, sistem tubuh dan otak kita yang kompleks, hingga keadaan psikologis manusia yang juga kompleks. Dan lebih kompleks lagi karena semua unsur fisik, non fisik dan sosial tersebut kemungkinan besar berproses jadi satu dalam satu wadah besar yang bernama jagat raya.

Sebagian kompleksitas hidup tercermin dari adanya fenomena di sekeliling yang belum bisa dianalisa oleh akal secara meyakinkan, misalnya tentang mimpi tertentu yang jadi kenyataan, atau kepekaan perasaan sebagian orang tua terhadap anaknya, atau musibah yang tiba-tiba menimpa suatu penduduk, atau hasil usaha yang sulit diprediksikan, atau kondisi di masa depan yang tidak bisa kita pastikan, dll.

Hanya secuil dari kompleksitas itu yang telah tercatat pada disiplin ilmu dan teori-teori yang ada. Tetapi ilmu atau teori yang ada itupun masih terus berkembang atau menemui revisi bahkan kegagalan dalam perjalanannya. Krisis global adalah contoh nyata bagaimana teori bisnis yang selama ini dianggap benar oleh sebagian manusia mengalami kegagalan besar. Selain itu, hal fisika mendasar pun ada yang belum bisa ditemukan dasar kejadiannya, yaitu tentang grafitasi.

Kondisi di atas mencerminkan masih sangat rendahnya tingkat pemahaman akal manusia terhadap alam dan dirinya sendiri. Berdasar hal tersebut, kiranya mustahil bagi kita untuk merumuskan tindakan dan pola pikir terbaik apabila bersandar pada pengetahuan yang rapuh dari manusia sendiri.

Tuntutan kehidupan mendasar manusia beragam: kesehatan, keselamatan tubuh dan jiwa, keluarga yang baik, anak yang tumbuh baik, ketenangan hati, keuangan yang lancar, kehidupan sosial yang damai, keharmonisan dengan alam dan ekosistem, serta berbagai kebutuhan dasar lainnya. Kesemua tuntutan dasar itu memerlukan pemenuhan yang adil agar manusia mencapai kebahagiaan, dan sekali lagi manusia tak kan sanggup memenuhinya apabila dasar pengetahuan yang digunakan semata-mata dari pengetahuan manusia yang terbatas.

Diperlukan pengetahuan dari Alloh untuk mengetahui beragam tindakan dan pola pikir yang menjamin kebahagiaan. Ini memerlukan keimanan, bahwa Alloh lah sang Pencipta alam semesta. Bahwa hanya ada satu sistem yang berlaku di segenap penjuru alam, yang dinamakan sunnatulloh, yang diciptakan oleh Alloh yang satu. Bahwa Alloh yang Maha Adil itu menciptakan sunnatulloh yang adil juga bagi seluruh makhluknya. Bahwa Alloh sebagai pencipta alam dan sunnatulloh, telah menurunkan petunjuk yang berisi hal-hal terbaik yang harus diperbuat oleh hambaNya.

Dengan keimanan dan pengetahuan dari Alloh, manusia mendapatkan petunjuk untuk bertindak dan berpikir, juga mendapatkan pengetahuan terbaik tentang hakekat dirinya dan alam raya, sekaligus tentang alam akhirat dan Penciptanya. Dan hanya dengan mengikuti petunjuk Alloh saja tanpa dicampuri dengan dasar yang lain, manusia akan mendapatkan kepastian-kepastian setelah sebelumnya dilanda ketidakpastian hasil pemikiran makhluk.

Menjalankan petunjukNya, itulah bentuk dari beribadah kepadaNya. Dan dengan keyakinan dan tidak mencampuri ibadah dengan yang lain, itulah jalan yang sempurna untuk hidup di dalam sistem sunnatulloh di dunia, dan jalan yang sempurna untuk kebahagiaan hidup di akhirat.

baca juga:  Tauhid - Rahasia [terbuka] Kebahagiaan (2)

TAUHID - RAHASIA [TERBUKA] KEBAHAGIAAN (2)

Tujuan hidup manusia hanya satu, yaitu hanya untuk mendapat keridloanNya dengan cara menjalankan ibadah hanya kepadaNya. Itulah ketauhidan, keimanan yang murni tanpa bercampur keyakinan yang lain, yang meninggikan kalimat la ilaha illalloh, tak ada sesembahan kecuali Alloh.

Tauhid merupakan ilmu dasar dari Alloh yang ditujukan bagi milyaran umat manusia dari jaman ke jaman, maka tauhid ini sederhana dan selaras dengan hati yang telah bersemayam dalam setiap diri.

Tauhid itu sederhana, sesederhana yang dipahami anak kecil dalam menentukan mana lingkaran besar dan mana lingkaran kecil.

Tauhid selaras dengan pembawaan hati, yang mampu memisahkan mana yang besar dan mana yang kecil, mana yang baik dan mana yang buruk.
Tauhid mengajak manusia menempatkan sesuatu pada tempatnya, dan tempat yang agung dalam hatinya itu hanya untuk Alloh sang Pencipta langit dan bumi.


TAUHID ADALAH FINAL

Tauhid adalah jalan hidup yang memiliki satu tujuan yaitu menggapai ridlo Alloh. Latar belakangnya adalah bahwa manusia berasal dari sisiNya, kemudian hidup di dunia untuk beribadah kepadaNya, dan akhirnya kembali lagi ke sisiNya. Hidup murni untuk Alloh, yang tertuang dalam kalimat “sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Tuhan semesta alam”. Tegas bahwa hidup bukanlah untuk mencapai tujuan yang lain apakah itu sukses dalam karir/ bisnis/ kemasyarakatan/ lainnya. Bahkan kesuksesan keluarga pun, bukan.

Maka atas ketauhidan yang murni di dunia, Alloh menjanjikan hadiah yang paling pantas berupa kebahagiaan di akhirat, yaitu kenikmatan-kenikmatan puncak (surga) yang berada di bagian paling akhir dari perjalanan kehidupan sejati manusia.


TAUHID DAN ANUGERAH ALLOH DALAM KEHIDUPAN DUNIA

Dengan tujuan keridloan Alloh yang murni hanya satu dan tertinggi itu, manusia tidak boleh khawatir tentang kebutuhan dunia bagi dirinya, keluarganya, atau orang-orang di sekitarnya. Sebaliknya manusia harus senantiasa tenang dan optimis untuk hidup di dalam sistem sunnatulloh di dunia, karena melalui sunnatulloh itu Alloh menjamin keberuntungan, pertolongan dan rizki yang mulia bagi siapa saja yang melaksanakan petunjukNya.

Alloh menciptakan nafsu agar manusia mendapatkan manfaat kenikmatan dan daya dorong kehidupan  dari nafsu itu, karena Alloh tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Alloh menyuruh manusia memakmurkan (membangun) bumi, maka Alloh tahu bahwasannya manusia akan menemui masalah dalam hidupnya. Alloh memperbanyak manusia melalui hubungan antar manusia dan keberadaan anak-anak, yang melahirkan persoalan tanggung jawab. Alloh membentuk manusia dari sel-sel sehingga perlu adanya asupan nutrisi. Dan lain sebagainya yang menunjukkan bahwa Alloh maha tahu tentang keperluan manusia atau dengan kata lain Dia tak mengingkari adanya tuntutan alamiah setiap manusia.

Alloh telah membekali setiap manusia dengan akal pikiran dan anggota tubuh. Alloh juga membekali petunjuk tentang seluk beluk kehidupan. Dengan begitu, dalam ketauhidan ia akan melakukan segala ritual dan aktivitas berdasar petunjukNya yang kesemua itu mengantarkannya pada pemenuhan semua kebutuhan hidup. Hal ini berarti manusia juga akan mendapatkan kenikmatan duniawi secara menyeluruh dan adil.


Sebagian petunjukNya:


- melaksanakan rukun Islam,

- menggunakan semua potensi diri dg sebaik2nya, lalu bertawakal,
- memanfaatkan waktu sebaik mungkin, disiplin,
- menjaga hak-hak tubuh agar sehat,
- amanah, jujur, adil dan menyuruh orang lain berbuat adil.
- mengutamakan sabar, menjauhi ketergesa-gesaan,
- mengedepankan kasih sayang, berempati, dan menjauhi maksiat.
- dan lain-lain sebagaimana termaktub dalam Al Qur’an.



Dalam skala yang sempit, manusia tak semestinya jatuh miskin apabila pikiran dan tubuhnya telah bekerja sebaik mungkin mengikuti petunjukNya, yakni: 


-  melakukan ritual kepada Alloh sebagai hal wajib yang akan mendatangkan keberuntungan dan pertolongan Alloh, dan yang salah satu dampaknya akan dapat menjernihkan pikiran dalam pemecahan masalah,

-  terus menggunakan akalnya untuk mencari ilmu dan wawasan yang diperlukan, mengendalikan tindakan agar efektif dan efisien, kreatif/ imajinatif dll.

-  memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan tidak malas berusaha.

-  Sabar, pantang menyerah untuk bangkit dari kegagalan atau kemauan hijrah.

-  Menjaga kejujuran

-  Dan sikap-sikap positif lainnya.



KETERBATASAN MANUSIA

Alloh tentu menghendaki kesempurnaan nikmat bagi manusia yang diridloiNya. Kesempurnaan nikmat itu berwujud tercapainya semua hal yang dibutuhkan dengan kadar masing-masing yang adil. Adil berarti tidak akan berlebihan, karena apabila ada yang berlebihan pasti akan merusak pemenuhan kebutuhan lainnya, yang akhirnya membahayakan. Kebutuhan manusia sebagaimana tertulis di bagian pertama, adalah kesehatan, keselamatan tubuh dan jiwa, keluarga yang baik, anak yang tumbuh baik, ketenangan hati, keuangan yang lancar, kehidupan sosial yang damai, keharmonisan dengan alam dan ekosistem, serta berbagai kebutuhan dasar lainnya. Alloh mengatakan bahwa seandainya seluruh manusia beriman kepadaNya, tentu Alloh akan menurunkan berbagai macam kenikmatan dari bumi dan dari langit.

Maka tak ada manusia yang sempurna, tak ada manusia yang sanggup menjalankan petunjuk Alloh secara 100%, sehingga tak ada manusia yang bisa mendapatkan kesempurnaan nikmat. Tetapi manusia harus berusaha untuk mendekati 100% itu. Hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Dan sedikit atau banyak kebaikan yang dilakukan, sesungguhnya perhitungan Alloh sangat teliti dan adil. Karenanya bagi siapa yang lebih sedikit menjalankan petunjukNya, maka pasti lebih sedikit pula kebahagiaan yang didapatkan. Bagi siapa yang lebih banyak menjalankan petunjukNya, maka pasti lebih banyak pula kebahagiaan yang didapatkan.


MELAKSANAKAN PETUNJUK ALLOH TANPA KETAUHIDAN

Di dunia ini sunnatulloh berpasangan dengan Al Quran, berlaku universal dan tidak pandang bulu. Dalam kenyataan sehari-hari, banyak manusia yang melaksanakan sebagian petunjuk Al Quran tanpa bertauhid, misalnya penganut atheis. Bisa jadi mereka tak sadar telah melakukan sesuatu yang diperintahkan Alloh dalam Al Quran. Bagi mereka itu tetap akan mendapatkan sebagian kebahagiaan di dunia. Kebahagiaan dunia yang didapatkan tentunya akan terbatas karena kebaikan yang dilakukan juga terbatas mengingat banyak petunjuk yang pasti tidak dilaksanakannya terkait keimanan dan ritual pemuliaan kepadaNya. Di sini terletak kemurahan Alloh kepada seluruh makhluk di dunia, bahwa bagi yang tidak mempercayaiNya pun bisa mendapat rizkiNya.

Akan tetapi, di akhirat Alloh menetapkan bahwa surga dikhususkan bagi yang bertauhid, yakni yang benar-benar beriman dengan memurnikan ketaatan kepadaNya. Karena itu, bagi manusia yang melaksanakan sebagian Al Quran tetapi tidak bertauhid, tidak akan mendapat kebahagiaan sedikitpun di akhirat.


TAUHID DAN SHOLAT 5 WAKTU

Sholat 5 waktu adalah ajaran Alloh untuk kita laksanakan di setiap waktu yang ditetapkan, sedangkan ketauhidan dengan sendirinya akan menempatkan sholat pada urutan pertama dari semua kegiatan.

Maka tepatlah kalau kemudian sholat dilaksanakan di awal waktu. Jadi, sholat di awal waktu ini boleh dibilang sebagai "praktek pertama" ketauhidan.

Sholat di awal waktu utk mendahulukan pertemuan dengan Alloh di atas urusan-urusan yg lain. Kepercayaan akan ke-Maha Kuasa-anNya dengan sendirinya akan membuat kita senang untuk memasrahkan waktu dan kepentingan dunia kepadaNya. Dan justru Alloh akan mengambil alih semua urusan kita dengan sholat itu.

Dengan mempercayakan setiap “awal 5 waktu” untuk menghadapNya semata, kita yakin bahwa Dia akan memberikan keberkahan di waktu-waktu setelahnya, karena Dia telah menyatakan tidak akan menyia-nyiakan perbuatan baik dari hambaNya. Dan Alloh juga telah menganjurkan kita untuk menjadikan sabar dan sholat sebagai penolong.

Sholat diawali dengan pernyataan ketauhidan, yaitu bacaan Iftitah dan Al-Fatihah. Sholat dilakukan dengan semata-mata menghadapkan wajah kita kepada wajah Sang Pencipta, mengagungkanNya, dan memohon pertolongan untuk ditunjukkan jalan yang lurus.

Keadaan sewaktu sholat bisa menggambarkan seberapa tenang dan teduh kondisi hati dan pikiran dalam menghadapkan diri kepada Alloh. Sedikit banyak hal ini mengindikasikan secara jujur ketauhidan kita, apakah sudah benar-benar menjadikan Alloh sebagai sesuatu yang paling agung bagi diri kita, ataukah masih ada obyek-obyek pesaing yang mampu menyita perhatian kita kepadaNya. Khusyuk dalam sholat dengan ijin-Nya akan hadir apabila kita berpikiran bahwa tidak ada perkara yang lebih besar daripada menghadap dan berkomunikasi dengan Alloh Yang Maha Perkasa, Pengasih dan Penyayang.


TAUHID DAN DOA

Di dalam upaya menjalani hidup yang bertauhid, kita perlu cermat mengevaluasi hati kita, bahwa ketauhidan ini konsisten semata-mata hanya untuk Alloh, tidak bergeser ke yang lain.
Kiranya sudah cukup bagi kita untuk menerima pernyataan dari Alloh, bahwa Dia akan menjamin keberuntungan dan rizki bagi hambanya yang bertakwa kepadaNya. Dengan demikian, apabila kita sudah meniatkan tujuan hidup kita kepada ridloNya semata, sesungguhnya tidak perlu lagi kita terobsesi dengan apa yang sudah dijaminkan kepada kita.
Berdoa lazimnya adalah mengutarakan keinginan kita kepada Alloh, untuk itu kita perlu mencermati sejauh mana muatan dari setiap doa-doa yang kita lantunkan, apakah menyerempet garis ketauhidan atau tidak.

Tanda sebuah doa masih pada jalurnya adalah jikalau doa itu tampak belum/ tidak terkabulkan, kita tidak lantas kecewa kepadaNya. Karena seandainya kekecewaan muncul, itu menandakan bahwa yang kita minta lebih besar nilainya dari keinginan akan ridloNya.