Selamat datang.. Hingar bingar di sekeliling mari diambil hikmahnya, karena keadaan masyarakat akan berubah bila diri kita berubah. Salam hangat!

Sunday, September 20, 2020

Resesi dan Pembelajaran Online di Indonesia

Masa Pandemi di Indonesia kini hampir menginjak bulan ke-8 sejak diumumkannya pertama kali pada awal Maret 2020. Ironisnya, tren kasus harian dan kematian akibat Covid-19 saat ini menunjukkan kurva peningkatan yang tegas menjulang ke atas, mengindikasikan belum ada tanda-tanda penurunan dalam waktu dekat. Hal ini tentu saja cukup mengkhawatirkan, karena 2 negara yang lebih besar dalam populasi - India dan Amerika - telah mengalami ledakan kasus yang luar biasa.

Tentu kita tidak ingin mengikuti jejak mereka, dan masih ada waktu bagi bangsa Indonesia untuk melakukan tindakan yang efektif dan efisien dalam meminimalisir penyebaran. Musim penghujan disinyalir menjadi periode yang ideal bagi merebaknya wabah yang disebabkan oleh SARS-COV2 ini, karena secara umum imunitas masyarakat mengalami penurunan akibat cuaca. Dan menurut BMKG, awal musim penghujan rata-rata akan dimulai pada bulan November 2020 (1,5 bulan lagi), sedangkan puncaknya akan dialami oleh sebagian besar wilayah pada bulan Januari 2021 (3,5 bulan lagi). 

Ini adalah masalah terbesar dan prioritas utama bangsa, sehingga tidak cukup dengan strategi yang jitu, tetapi juga harus dengan kekompakan dan kebersamaan seluruh elemen bangsa dalam menjalankan strategi itu. Inilah batu ujian bagi pemerintahan Jokowi untuk mengukir prestasi yang akan menjadi tonggak sejarah bangsa. Carut marut situasi perpolitikan dari level atas hingga akar rumput musti menjadi hal mendasar yang harus diperhatikan dalam upaya memerangi wabah. Bangsa ini seperti kehilangan nilai-nilainya, dan karena itu pemerintah seyogyanya berada di baris terdepan yang akan memimpin tegaknya nilai-nilai luhur bangsa. Ketika nilai-nilai lebih diutamakan di atas nafsu kelompok, semoga bangsa ini akan menemukan persatuan dalam kebhinnekaannya serta solusi nyata dari permasalahan yang ada.

Situasi ke depan yang akan kita hadapi, Indonesia berpotensi mengalami resesi. September 2020 ini adalah akhir dari kuartal III yang mana diprediksi masih akan mencatatkan pertumbuhan negatif. Resesi mencerminkan keadaan perekonomian yang semakin sulit, karenanya harus menjadi alarm bagi kita untuk melihat peluang-peluang penghematan biaya yang dapat diambil secepatnya. 


Solusi Penghematan Biaya dalam Ujian Daring berbasis Whatsapp

Terkait masalah pendidikan, ada hal yang menjadi perhatian penulis tentang metode pembelajaran daring yang umum dijalankan oleh dunia pendidikan kita, khususnya terkait metode ujian / test daring. Di pelosok daerah sebagian siswa mengeluh tidak memiliki kuota internet untuk membuka google form atau aplikasi e-learning. Terkadang mereka hanya memiliki kuota chat sehingga tidak bisa mengakses browser atau aplikasi walaupun masih bisa membuka aplikasi chat seperti whatsapp. Dan, sebagian dari mereka bahkan masih ada yang tidak memiliki perangkat HP. 

Hal ini mendorong penulis untuk menghadirkan sebuah platform ujian daring dengan memanfaatkan whatsapp. Aplikasi whatsapp memiliki kelebihan :

1. Populer di masyarakat, dari kota hingga ke desa.

2. Umumnya lebih mudah diakses (daripada browser atau aplikasi lainnya) ketika sinyal kurang bagus.

3. Beberapa provider memberikan akses gratis, atau memberikan bonus kuota chat unlimited.


Platform ujian daring memanfaatkan kelebihan whatsapp di atas, sehingga akan menghadirkan manfaat bagi Guru dan Siswa di antaranya :

1. Pengeluaran dana oleh siswa untuk kebutuhan kuota internet dapat berkurang. Apabila sebagian dari mereka selama ini mendapat bantuan pulsa dari dana BOS, maka pulsa tersebut dapat dialihkan untuk kebutuhan penting lainnya di luar ujian / test daring, sehingga tidak perlu mengeluarkan dana pribadi.

2. Mudah dalam penggunaan. Kepopuleran whatsapp, dipadu dengan kesederhanaan format perintah dalam praktek ujian / test, akan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi Guru dan Siswa. Guru akan lebih bersemangat dalam membuat materi soal dan mendapatkan nilai siswa secara instan (tidak perlu mengkoreksi manual lagi), sehingga Siswa pun akan lebih sering mendapatkan latihan soal.

3. Memungkinkan multi user dalam satu perangkat HP. Bagi siswa yang tidak memiliki HP bisa menggunakan HP milik temannya untuk mengerjakan test secara bergiliran. Hal ini akan sangat membantu karena HP bukanlah barang yang dapat dijangkau oleh sebagian masyarakat.




Untuk menggunakan platform Ujian on Chat, pengguna (Guru) diminta memberikan kontribusi dana yang akan digunakan dalam operasional dan maintenance database. Besaran kontribusi tentunya sangat kecil jika dibandingkan dengan manfaat yang akan dirasakan oleh segenap siswanya.

Semoga platform ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Salam.

Artikel ini telah tayang di eksogriya.com dengan judul Pandemi dan Solusi Metode Pembelajaran Daring Hemat Biaya