Sebuah Kisah.
Beberapa hari setelah Rasulullah SAW wafat, syaidina Abu
Bakar Shidiq RA dibai'at menjadi khalifah pertama. Tugas menjadi seorang
khalifah tentulah sangat berat. Syaidina Abu Bakar Shidiq berusaha
memimpin seperti kepemimpinan Rasulullah SAW dan beliau ingin sekali
menjalankan hidup seperti hidup baginda Rasulullah SAW.
Untuk bisa mencapai tujuannya tersebut syaidina Abu Bakar RA bertanya pada Aisyah Rda (istri Nabi). "Wahai umi amirul mukminin, apa saja kebiasaan Rasulullah semasa hidup selain ibadah yang belum aku kerjakan?". Aisyah menjawab "Semua kebiasaan baginda Nabi telah engkau laksanakan, kecuali satu hal, yaitu; Setiap hari Baginda Nabi selalu mengambil makanan dari rumah dan makanan tersebut beliau bawa ke sudut kota Madinah, di sana beliau menyuapi seorang nenek Yahudi yang buta matanya."
Untuk bisa mencapai tujuannya tersebut syaidina Abu Bakar RA bertanya pada Aisyah Rda (istri Nabi). "Wahai umi amirul mukminin, apa saja kebiasaan Rasulullah semasa hidup selain ibadah yang belum aku kerjakan?". Aisyah menjawab "Semua kebiasaan baginda Nabi telah engkau laksanakan, kecuali satu hal, yaitu; Setiap hari Baginda Nabi selalu mengambil makanan dari rumah dan makanan tersebut beliau bawa ke sudut kota Madinah, di sana beliau menyuapi seorang nenek Yahudi yang buta matanya."
Abu Bakar pun segera mengambil senampan makanan di dalam
rumahnya dan pergi ketempat yang disebutkan Aisyah untuk menyuapi nenek buta
tersebut. Sesampai di sudut kota Abu Bakar menemukan seorang nenek pengemis
buta yang tidak terurus, sepertinya memang perempuan tua itu sedang kelaparan.
Tapi anehnya mulut perempuan tua itu selalu mengoceh dengan
kata-kata yang menghina dan mencaci Rasulullah SAW : “Wahai saudaraku jangan
dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir,
apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya”. Menurut orang-orang di
sekitarnya memang setiap hari nenek itu begitu, selalu menghina dan mencaci
maki Baginda Nabi SAW.
Awalnya Abu Bakar enggan menyuapi nenek yang menghina dan mencaci Rasulullah tersebut. Namun karena teringat kata-kata Aisyah bahwa setiap hari baginda Nabi selalu menyuapi nenek tersebut hingga menjelang wafatnya, maka Abu Bakar pun menghampiri dan menyapa perempuan tua tersebut. "Wahai nenek diamlah, aku akan menyuapimu" sapa Abu Bakar. Nenek itu menjawab "Terima kasih, tapi sebelum itu, aku hanya ingin mengingatkan engkau hai orang baik, jika kau mendengar nama Muhammad, jauhilah dia karena sesungguhnya dia adalah pembohong dan pendusta."
Kemudian dengan hati-hati Abu Bakar menyuapi nenek buta itu.Namun setelah dua suapan, nenek tersebut tiba-tiba menepis tangan Abu Bakar sambil berkata "Siapakah kamu?" Abubakar menjawab, “Aku orang yang biasanya”. Sang nenek membantah: "Bukan. Kau bukanlah orang yang biasa menyuapi aku makanan, aku tahu orang itu sangat lembut dan sopan. Kalau dia sudah dekat aku tau kalau dia yang datang. Kau pasti bukan orang itu !"
Awalnya Abu Bakar enggan menyuapi nenek yang menghina dan mencaci Rasulullah tersebut. Namun karena teringat kata-kata Aisyah bahwa setiap hari baginda Nabi selalu menyuapi nenek tersebut hingga menjelang wafatnya, maka Abu Bakar pun menghampiri dan menyapa perempuan tua tersebut. "Wahai nenek diamlah, aku akan menyuapimu" sapa Abu Bakar. Nenek itu menjawab "Terima kasih, tapi sebelum itu, aku hanya ingin mengingatkan engkau hai orang baik, jika kau mendengar nama Muhammad, jauhilah dia karena sesungguhnya dia adalah pembohong dan pendusta."
Kemudian dengan hati-hati Abu Bakar menyuapi nenek buta itu.Namun setelah dua suapan, nenek tersebut tiba-tiba menepis tangan Abu Bakar sambil berkata "Siapakah kamu?" Abubakar menjawab, “Aku orang yang biasanya”. Sang nenek membantah: "Bukan. Kau bukanlah orang yang biasa menyuapi aku makanan, aku tahu orang itu sangat lembut dan sopan. Kalau dia sudah dekat aku tau kalau dia yang datang. Kau pasti bukan orang itu !"
Selama ini memang baginda Nabi tidak pernah mengenalkan namanya
ketika sedang menyuapi sang nenek buta yang sering mencaci secara langsung tanpa disadarinya. Dalam menyuapi, Nabi biasa menghaluskan makanan terlebih dulu baru dia
suapkan langsung ke mulut sang nenek.
Mendengar ucapan nenek tersebut Abu Bakar menangis dan
berkata "Wahai perempuan tua, sesungguhnya orang yang biasa menyuapimu
setiap hari itu sekarang telah tiada, karena dia telah wafat beberapi hari yang
lalu. Dialah Muhammad yang selalu menyuapimu. Dialah Muhammad yang selalu
engkau caci maki dan kau hina."
Mendengar penuturan Abu Bakar tersebut, sang nenek tersungkur menangis tersedu-sedu dan sangat menyesalinya, akhirnya ia pun segera menyatakan syahadat di hadapan Abu Bakar.
Mendengar penuturan Abu Bakar tersebut, sang nenek tersungkur menangis tersedu-sedu dan sangat menyesalinya, akhirnya ia pun segera menyatakan syahadat di hadapan Abu Bakar.
No comments:
Post a Comment