Selamat datang.. Hingar bingar di sekeliling mari diambil hikmahnya, karena keadaan masyarakat akan berubah bila diri kita berubah. Salam hangat!

Tuesday, September 10, 2013

Tanda-tanda ke-Agung-an Tuhan: dulu, kini, dan nanti

Tanda-tanda keagungan Tuhan, tidaklah selesai di “masa lalu” di mana alam pertama kali terlihat (muncul). Semesta alam tidaklah hanya seperti seonggok kursi yang telah selesai dikerjakan dan tak ada kelanjutannya. Tetapi kemaha-kreativitasanNya adalah mengadakan wujud alam, proses, serta alur maknanya sekaligus dalam “penciptaan” itu. Sehingga “perbuatan”Nya masih terus berlangsung pada saat ini dan seterusnya. Hal ini kiranya dapat digunakan sebagai jalan pendukung untuk mengenali eksistensiNya. Bahwa Dia senantiasa “hidup”.
 
Perjalanan semesta sebenarnya tidaklah bodoh-bisu-tuli. Memang, masing-masing kejadian bergulir secara otomatis, di mana bagian per bagian dapat dijelaskan prosesnya (secara terbatas) oleh sains. Dalam lingkup terbatas penelitian, kejadian dapat diprediksi hasil (akibat) nya. Hal tersebut menandakan bahwa manusia memiliki kekuasaan terhadap hal-hal yang sifatnya terbatas, yang kemudian disalah artikan bahwa perjalanan semesta ini pasif bahkan mati dan dapat diperlakukan sesuka manusia.

Namun dalam kejadian yang lingkupnya adalah kompleksitas semesta – yang mana sulit terjangkau maupun terkuasai oleh sains – terdapat makna yang lebih tinggi. Bagaimana ternyata perjalanan semesta itu memiliki muatan moral yang hidup, mampu melihat dan berbuat berdasarkan asas baik buruk. Yaitu penglihatan dan perbuatan yang jauh mengungguli penglihatan dan perbuatan “kasar” manusia.

Bagaimana melihat makna dari semesta kehidupan itu. Setidaknya ada 2 cara. Yang pertama adalah melihat alur sejarah hidup umat manusia, akan tetapi perlu dicatat bahwa periode kehidupan yang sudah dapat disaksikan adalah baru sebagian. Sedangkan cara yang kedua adalah dengan menyelami ruang batin manusia sebagai tempat bermuaranya segala kompleksitas semesta. Pada ruang batin itu lah bersemayam akal cerdas semesta yang berisi tujuan-tujuannya.

Tidak setiap manusia berkemampuan sekaligus berkesempatan menyelami ruang batinnya masing-masing. Para Nabi dipercaya sebagai manusia yang berkemampuan dan berkesempatan dalam hal tersebut. Dari mereka lah tereksplore kecerdasan semesta. Dari mereka lah keluar peta batiniah yang dapat dicopy paste kepada umatnya. Peta batiniah itu adalah kitab suci, suatu alat bantu bagi manusia awam dalam mengeksplore arah dalam dirinya sendiri atau semesta alam.

Akan tetapi tidak setiap manusia dapat melakukan copy paste Kitab Suci ke dalam batinnya. Hal tersebut dikarenakan terdapat suasana (kabut) penghalang sehingga alam batinnya tak dapat tertembus oleh suara Kitab Suci. Alam batinnya tak mampu beresonansi tentang iman dan ketuhanan dikarenakan kabut penghalang. Kitab Suci hanya bertempat tinggal di kemampuan kognisi, dan karenanya akan tertolak.

No comments: